Liburan impian kamu ke mana?
Aku mau ke Jogja, yuk. Sudah lama sekali ingin ke sana.
Demikian percakapan saya pada suatu siang bersama Septa adik saya. Tepat di area dapur Warung Pempek Simpang Menanga, miliknya.
Saya sempat terdiam mendengar jawabannya. Dengan keadaan fisiknya saat ini, keinginan ke luar kota untuk liburan bukanlah hal mudah. Namun keinginan dan pilihan seseorang, bagaimanapun keadaannya, patut dihargai. Apa lagi berkenaan dengan kebahagiaan dan suara hati. Mungkin tidak mudah, tapi bukan berarti tidak bisa.
Liburan Ala Disabilitas
Adik kedua saya ini penyandang disabilitas. Bukan sejak lahir, namun karena kecelakaan lalu lintas, saat ia masih duduk di bangku SMA. Motor yang dikendarainya ditabrak truk. Nahasnya betis kaki kanan terjepit di ban truk hingga terluka parah. Tidak ada patah yang dialami, namun proses menyembuhkan luka itu hingga menahun.
Oleh karena proses yang panjang, entah bagaimana, akhirnya pergelangan kaki dan lutut sebelah kanan tak dapat digerakan. Semacam dipenuhi karat jika berupa besi. Hingga kini kakinya tak dapat ditekuk dan tak dapat menapak normal lagi.
Setidaknya dua kali dilakukan operasi besar dan satu kali operasi kecil. Saya bahkan ingat, untuk mengobati luka di kaki tersebut, dokter mengambil jaringan kulit atau apa lah itu di bagian punggung adik saya.
Ah, kalau mengingat semua ini, hati saya terasa pilu. Dulu saat SMA dan sebelum terjadi kecelakaan, dia orang yang super aktif. Ikut organisasi Paskibra dan punya banyak teman laki-laki. Sepatu bisa bertahan tiga bulan tidak jebol saja sudah luar biasa.
Ya, meski kenangan buruk ini tak akan pernah terlupa oleh kami sekeluarga, namun rasa syukur atas keselamatannya lebih dari segalanya. Lega ia tetap ada, hingga menikah dan memiliki putra-putra yang hebat.
Mengulik Kendaraan Khusus Disabilitas
Saya kemudian berpikir, bagaimana cara ikut andil mewujudkan impiannya ini? Tentu yang pertama mempertimbangkan kondisi fisiknya.
Saya kemudian mencari info tentang bus ramah disabilitas. Cukup sulit mendapatkan informasi mengenai bus ini. Saya baru menemukan bus dalam kota saja yang ada khusus disabilitas, tapi semoga kedepannya akan tersedia. Minimal dalam satu bus, disediakan tempat duduk khusus bagi penyandang disabilitas seperti adik saya.
Saya juga mencari informasi disabilitas bepergian menggunakan pesawat. Sepertinya untuk pelayanan dan fasilitas sudah cukup memadai. Seperti di bandara, disediakan lift, tempat duduk khusus dan kursi roda. Begitu juga pelayanan, bagi disabilitas ada perlakuan khusus sesuai Undang-undang yang berlaku. Semoga saja pelaksanaannya maksimal. Sehingga disabilitas merasa nyaman dalam perjalanan.
Namun dengan pertimbangan biaya, saya lebih merekomendasikan bus. Saya coba cek Traveloka Bus, apakah ada dari Palembang ke Yogyakarta. Senang sekali saat menemukan informasi mengenai bus ini di Traveloka. Beruntungnya info yang diberikan cukup lengkap. Ada keterangan ongkos dan fasilitas bus, beserta foto jelas suasana di dalamnya. Perkiraan jam perjalanan dan rute juga ada.
Sepertinya bus yang tersedia di traveloka cukup nyaman untuk keadaan adik saya. Meski tidak diperuntukkan khusus disabilitas, namun tempat duduknya lumayan luas dengan sandaran kaki yang akan membuat lebih nyaman nantinya.
Saya kemudian teringat pada curhat Esti, adik keempat saya. Dia juga berkeinginan untuk melakukan traveling ke Yogyakarta.
Saya semakin semangat membuka aplikasi Traveloka, sebuah platform travel terdepan se-Asia Tenggara. Ya, Traveloka tidak hanya menyediakan informasi dan pemesanan tiket transportasi dan akomodasi dalam negeri saja, melainkan se-Asia Tenggara. Tidak sebatas tiket perjalanan, hotel dan penginapan, traveloka juga memiliki layanan atraksi, aktivitas, bioskop, kesehatan, spa dan kecantikan.
Siapa yang punya keinginan, siapa yang mau liburan, kok saya yang sibuk sih? Ya iya lah, karena kebahagian orang-orang terdekat saya, adalah kebahagian saya. Setidaknya semoga saja melalui informasi yang saya sampaikan kepada kedua adik saya ini, berkaitan dengan keinginan traveling mereka, bisa banyak membantu dan memberi kemudahan serta kelancaran. Siapa tahu pembaca postingan ini juga mendapat insight lebih tentang traveling, setelah membaca postingan ini.
Liburan Ala Mahasiswa Bekerja
Lanjut cerita, Esti, adik keempat saya ini tengah bekerja di salah satu sekolah tinggi swasta, dan sedang melanjutkan pendidikannya ke jenjang S2. Semoga saja berjalan lancar. Aamiin.
Sudah lama sekali dia menceritakan keinginannya untuk berkunjung ke Yogyakarta. Ada beberapa alasan mengapa ia sangat mengimpikan kota Yogyakarta. Sebagaimana slogannya sebagai "kota pelajar", bagi dirinya yang suka belajar, slogan ini seakan memberi motivasi tersendiri untuk merasakan auranya secara langsung.
Terkenal dengan destinasi wisata yang khas dan masyarakat yang ramah membuatnya makin ingin mengunjungi kota itu. Rona wajahnya selalu berseri tiap kali membicarakan tentang Jogja. Sering kali, saya pun hanyut ikut dalam antusiasnya ketika bercerita tentang kota impiannya itu.
Kalau Septa memang belum pernah menyusun rencana untuk ke Jogja. Berbeda dengan Esti yang sudah beberapa kali merencanakan liburan ke sana. Namun sayangnya, hingga kini, impian itu belum terwujud jua. Ada beberapa kendala yang harus dihadapi, sehingga masih harus menunda berkali-kali keinginan travelingnya.
Kendala untuk Traveling Liburan yang Belum Terlaksana
1. Masalah Biaya
Tidak dapat dipungkiri biaya adalah modal utama dalam traveling atau liburan. Mulai dari biaya transportasi, akomodasi, makan dan minum, hingga biaya tak terduga lainnya.
Esti membiayai kuliahnya sendiri, dengan bekerja. Sudah pasti mengalokasikan biaya khusus traveling bukanlah perkara mudah. Dia harus komitmen menabung, menyisihkan uang gaji yang tak seberapa. Sulit pastinya, karena memang terbilang pas-pasan untuk biaya hidup pula. Selain itu, tidak menutup kemungkinan uang tabungan terpakai untuk biaya lain.
2. Masalah Waktu
Sebagai karyawan, Esti tidak bisa libur sekehendak hati. Meskipun ada jatah cuti tahunan, nyatanya masih berbenturan pula dengan cuti rekan kerja dan pekerjaan yang butuh diselesaikan dan dipertanggungjawabkan.
Terlebih saat ini tengah melanjutkan pendidikan. Libur kerja, belum tentu bersamaan dengan libur kuliah.
Sementara Septa, sebagai penjual makanan, menutup warung sama dengan tidak berpenghasilan. Perlu waktu yang benar-benar pas, dimana keuangan cukup dan stabil untuk beberapa waktu.
3. Masalah Kesehatan
Sejak pandemi lalu, kesehatan menjadi masalah global. Dibatasinya kegiatan di luar ruangan membuat banyak kegiatan tertunda, termasuk traveling.
Pasca pandemi pun, jika ingin bepergian, liburan atau traveling, wajib melakukan tes Covid 19 terlebih dahulu, atau memiliki sertifikasi vaksin booster.
Keadaan kesehatan tubuh juga harus benar-benar diperhatikan. Jangankan penyakit berat, sekadar batuk atau pilek saja, sangat mengganggu perjalanan. Bisa-bisa tak dapat menikmati traveling yang dilakukan.
4. Masalah Transportasi dan Akomodasi Menuju Objek Wisata
Kendaraan menuju kota dan objek wisata yang dituju, memerlukan riset yang komprehensif. Apa lagi jika belum pernah sama sekali mengunjungi tempat wisata tujuan tersebut.
Pertimbangan ongkos, jarak dan kenyamanan tempat bermalam harus dipikirkan secara matang. Karena semua ini akan mempengaruhi biaya yang harus dikeluarkan, waktu dan risiko.
Nah, persoalan ini membutuhkan mental juga menurut saya. Karena harus ada keberanian untuk menghadapi trouble yang mungkin terjadi nantinya.
Solusi Permasalahan untuk Traveling
1. Aktifkan Traveloka PayLater
Kamis, 5 Januari 2023 lalu, saya menyaksikan Live stream @mstjiang di Traveloka. Awalnya tertarik dengan caranya merespon komentar viewers-nya. Apa saja jadi bahasan menarik. Suaranya juga renyah, gurih di telinga 😄. Maksudnya enak sekali didengarkan
Makin malam, makin ramai yang nonton. Saya beberapa kali mengirim komentar, dan selalu direspon. Jadilah makin mantap menyaksikan hingga live berakhir.
Yang menarik, @mstjiang berbagi informasi mengenai Traveloka PayLater, Traveloka Buddies, dan bagi-bagi kupon diskon.
Di sini saya menemukan solusi permasalahan biaya untuk traveling atau liburan, yakni dengan memanfaatkan Traveloka PayLater. Saya baca lebih rinci mengenai Traveloka PayLater di web resmi dan aplikasinya.
Kesimpulannya, Traveloka Paylater berguna sekali dalam banyak keadaan. Misalnya untuk adik saya mewujudkan impiannya ke Yogyakarta. Bisa beli tiket transportasi, hotel, penginapan dan kebutuhan lainnya yang dibutuhkan selama traveling atau liburan tanpa harus menabung lama dan melewatkan banyak momen. Cukup aktifkan Traveloka PayLater, bayar kemudian. Menguntungkannya lagi, cicilan minimal bisa mulai dari Rp. 100.000,-. Sangat ringan pastinya.
Jujur, guna banget! Ketika harus mudik mendadak tapi tidak punya uang, ketika harus naik pesawat karena pekerjaan, tapi pakai sistim reimburse, atau saat membutuhkan refreshing sementara belum ada budget dan lain sebagainya.
2. Gabung Traveloka Buddies
Traveloka Buddies adalah salah satu fitur untuk bergabung dan berbagi pengalaman traveling atau liburan dengan user Traveloka lainnya. Terdapat grup-grup yang bisa dipilih, sesuai dengan yang paling relevan dan dibutuhkan. Salah satunya grup Yogya Istimewa.
Traveloka Buddies bisa jadi salah satu solusi dari masalah transportasi dan akomodasi menuju objek wisata yang ingin dituju. Sebab di sini kita bisa berinteraksi dengan user yang share pengalamannya berlibur di Yogyakarta atau tempat lainnya. Bisa bertanya hal-hal yang diperlukan untuk kelancaran traveling atau liburan nantinya.
3. Rencanakan Liburan di Traveloka
Traveling atau liburan selalu perlu perencanaan. Beruntungnya dengan menggunakan Produk dan Fitur di aplikasi Traveloka, dapat menunjang kemudahan transaksi, dan mengumpulkan informasi mengenai tujuan traveling dan liburan yang diinginkan.
Fitur Makanan dan Minuman di daftar Produk Traveloka misalnya, bisa menjadi masukan wisata kuliner dan membeli oleh-oleh sebagai buah tangan.
Menu Paket Diskon atau promo-promo yang ada, cukup banyak dan menguntungkan. Termasuk diskon dan promo khusus pengguna Traveloka PayLater.
Temukan jutaan destinasi, akomodasi, transportasi, atraksi dan kuliner di Traveloka. Skroll sampai tuntas, semua informasi traveling dan liburan di Traveloka. Cukup ketikkan #LifeYourWay di kolom pencarian, ada ratusan post yang bisa menjadi inspirasi.
Liburan Ala Saya, Ibu dengan Lima Orang Anak
Sebagian orang mungkin menginginkan liburan ke tempat yang jauh dan tidak biasa. Pergi ke kota lain seperti yang diharapkan kedua adik saya. Melancong ke negara impian, menjajal terjalnya lereng dan pegunungan untuk hiking dan camping, atau mencoba wahana permainan yang hanya ada di tempat tertentu, jauh dari domisili.
Sayangnya tidak semua orang bisa mewujudkan keinginan seperti ini. Kadang-kadang, mempunyai pemikiran ke tempat jauh saja serupa hayalan. Sesuatu yang hanya mampu dibayangkan, namun amat sukar diwujudkan.
Dulu saat anak masih tiga, saya sempat terbang ke Kuala Lumpur, Malaysia. Sebuah keinginan yang terwujud, jalan-jalan ke luar negeri. Waktu itu sedang menyusui. Betapa galaunya untuk memutuskan pergi atau tidak, pasalnya sebagian biaya ditanggung perusahaan MLM yang saya ikuti kala itu. Rasanya sayang kalau tidak diambil.
Namun sekarang, setelah menjadi ibu dari lima orang anak–dua masih balita–nyatanya mampu merubah pola pikir saya. Saya menyadari bahwa tubuh ini sudah tak sekuat dulu. Rasa lelah cepat sekali menyerang. Sulit mengajukan cuti panjang bagi suami di perusahaannya. Tiga anak yang besar sudah aktif sekolah dan punya kegiatan lain di luar sekolah, yang membuat mereka selalu sibuk. Apalagi yang sulung sedang mondok. Hanya bisa pulang dua kali dalam setahun.
Liburan idaman saya bukan ke luar kota atau luar negeri. Karena banyak sekali keterbatasan saya dan suami untuk mewujudkan liburan versi ini.
Liburan saya begitu sederhana, yakni merasakan momen seru dan bahagia bersama suami dan anak-anak. Tanpa harus mengeluarkan banyak energi. Cukup liburan di dalam kota. Karena yang saya butuhkan adalah berkumpul bersama.
Wishlist Impian Bareng Traveloka: Sederhana tapi Bermakna
1. Menginap di Hotel Berbintang
Saya pernah menginap di hotel berbintang yang ada di kota Palembang, kota domisili kami sekeluarga. Meski bersama anak-anak yang masih balita, saya tetap merasa rileks. Benar-benar seperti refreshing dari pekerjaan rumah. Saya tuliskan kesannya di postingan Nginep di Hotel Berbintang, Why Not!
Saya ikut bahagia melihat antusias anak-anak saat berenang di kolam renang fasilitas hotel. Senyum dan tawa mereka mengisi hati saya. Riuhnya mereka, menjadi hiburan tersendiri. Begitu juga ketika melihat mereka makan begitu lahap, mencoba berbagai menu di resto hotel. Sungguh, perasaan senang ini seakan membuncah. Oleh karenanya, menginap di hotel berbintang masih menjadi whistlist liburan pertama saya.
2. Nonton Bioskop Bersama
Tentu film yang bisa ditonton untuk semua umur. Saya merasa bangga dengan celoteh mereka mengomentari film yang baru saja ditonton bersama. Kadang bertukar pendapat mengenai bagian mana yang lebih menarik. Momen seperti ini menjadi kesempatan buat saya memberi masukan-masukan positif kepada anak-anak. Mengambil hikmah dan pembelajaran dari film tersebut. Salah satunya dengan memberikan tugas menulis review film Raya and the last Dragon.
3. Merasakan Xperience bersama Traveloka
Beberapa kali kami berlibur dengan menikmati keasyikan di Opi Water Fun. Pernah juga mengecap keseruan bermain di Trans Studio Mini Palembang. Saya membeli tiketnya melalui Traveloka.
Masih karena ingin melihat kebahagian, sekaligus memberikan pengalaman berbeda pada anak-anak, liburan seperti ini selalu masuk dalam wistlist saya. Mungkin nanti akan mencoba xperience lainnya, yang ada di Traveloka.
4. Mudik dengam Kereta
Saya baru satu kali mudik menggunakan kereta dengan fasilitas terbaru. Sangat nyaman, meski ada bagian yang membuat saya cukup kesulitan.
Saya ingin merasakan keseruan di kereta bersama suami dan anak-anak. Makan mie dan nasi hangat, atau menikmati suasana nyaman kereta ber-AC dengan menyeruput kopi hangat. Ah, saya jadi membayangkan perjalanan mudik naik kereta bareng Traveloka. Padahal baru saja habis liburan.
Kesimpulan
Ya, sesederhana itu Wishlist Impian Bareng Traveloka yang saya idamkan. Menikmati kebersamaan tanpa harus mengeluarkan banyak energi. Mengikuti suara hati, tanpa membandingkan dengan kehidupan orang lain.
Mungkin kelak, ketika anak-anak sudah mandiri, saya dan suami bisa punya wishlist traveling baru, berdua saja. Menginap di hotel berbintang di kota atau negara lain, misalnya. Merasakan momen makan berdua romantis. Bisa juga mencoba mengunjungi obyek wisata sejarah di seluruh Indonesia.
Kalian juga bisa liburan lagi, dengan rencanakan liburan di Traveloka ya. Supaya lebih aman, nyaman, sesuai kebutuhan dan pas dengan keinginan.
#LifeYourWay Semua keinginan traveling dan liburan, bisa terwujud bersama Traveloka. Jadilah diri sendiri. Ikuti suara hati jalani hidup dengan caramu.
***
Suka banget sama tulisan Mbak. Sederhana dan realistis. Traveloka memang semakin memberi kemudahan untuk kita-kita yang suka atau punya banyak wishlist liburan ya. Saya baru tahu kalau Traveloka punya opsi Paylater, liburan jadi bisa diwujudkan, bukan hanya mimpi belaka.
BalasHapusWah kebahagiaan keluarga adalah kebahagiaan ku juga. masyaAlloh. Ini harus diwujudkan si wisata keluar kota akan memberi pengalaman berbeda pada anak dan pasti bagus untuk tumbuh kembang anak ya. Traveloka ramah disabilitas ini keren sekali.
BalasHapusMakin k sini, aku juga udah hepiii bgt klo liburan yg simpel2 dan gosah terbang ke Eropa dll juga gapapa.
BalasHapusYg penting enjoyyyy bareng kluarga dan Traveloka yah
Traveloka memang mengerti banget kebutuhan kita sebagai traveler ya, apa aja ada di Traveloka ini udah gitu banyak diskonnya juga
BalasHapussemoga Adik Mbak Deris bisa tetap liburan yaaa. Bismillah Mbak, semoga rezeki ajak adik-adik Mbak liburan yaa
BalasHapusSemoga liburan ke Yogyakarta nya terkabul dan menyenangkan. Salut dengan semangat dan perjuangan nya hingga berada di titik sekarang.
BalasHapusDi Traveloka mungkin kita bisa melihat, mana fasilitas untuk difabel yang lebih memudahkan sehingga liburan makin menyenangkan ya
Liburan bermakna tak harus mewah mewah ya
BalasHapusSederhana juga bisa bahagia
Apalagi kalau liburan bersama orang-orang tersayang
Mengaktifkan traveloka paylater ini nggak ada ruginya sih menurutku juga mbak. Asal nggak jor-joran tiap bulan dipakai. Salah satu wishlistku juga jogja ini
BalasHapusKeren banget ya Traveloka ini bisa memberikan semua yang orang inginkan. Semoga dimudahkan melaksanakan rencananya
BalasHapusBenar Mbak, semakin bertambah usia, liburan yang bermakna rasanya yang lebih membawa kebersamaan keluarga ya. Kenangan berlibur bersama biasanya adalah salah satu hal yang akan dikenang anak-anak. Semoga liburan Mbak sekeluarga dan adik-adik Mbak segera terlaksana ya.
BalasHapusPengen banget jg traveling bareng paksu, di indo aja dulu lah soal.y banyak jg kok tempat yang keren.
BalasHapusAku juga biasa ngandelin traveloka kalo liburan. Lumayan bisa dapat hotel bagus tapi harga miring.
BalasHapusJogja tuh layak jadi destinasi favorit dan impian. Apalagi masa pandemi justru banyak wisata-wisata baru bermunculan. Heha Sky Ocean misalnya.
BalasHapusWow...ada Traveloka pay later baru tahu saya. Terimakasih infonya mba. Duh jadi pengen ke Jogja juga baca ulasan disini
BalasHapusSampe saat ini pun aku lebih suka pake traveloka. Nonton konser dan butuh hotel aja, pesennya lebih enak di traveloka. Lebih sat set aja gitu. Btw, liat foto2 liburan di jogja jadi pengen ke sana
BalasHapusTraveloka bisa membantu kita mewujudkan impian traveling, bagaimanapun konsepnya. Menarik tuh yang fitur Traveloka Buddies, kita bisa bertanya2 dulu ya sebelum pergi ke suatu daerah, belajar dari traveler lainnya yang sudah merasakan terlebih dahulu pengalaman jalan2 di lokasi yang hendak kita datangi.
BalasHapusIya ua di traveloka bisa pakai pay later... Liburan dulu bayar nanti. Bagus banget
BalasHapusMerencanakan liburan dengan keluarga ini bikin hati berbunga-bunga banget ya..
BalasHapusDan kini gak perlu susah hati karena dengan aplikasi Traveloka, travelling dan liburan bisa ada solusinya. Semoga liburan bersama keluarga bisa terwujud dan menjadi kenangan yang indah.
Semangat mba apalagi buat adiknya. Semoga liburan impiannya bisa tercapai ya
BalasHapusWah 5 orang anak! Benar-benar keluarga besar. Aku cuma 3 anak kalau merencanakan liburan aja udah wow. Hebat euy semoga terlaksana ya mba
BalasHapusSubhanallah..
BalasHapusBisa membayangkan betapa sedihnya waktu kejadian kecelakaan. Yg biasanya kita bisa jalan dgn normal, akhirnya harus ikhlas di kursi roda. Semoga Allah limpahkan selalu kebahagiaan dan kesehatan untuk mbak dan kedua adiknya. Saya doakan agar impian ke Yogya bisa maqbul. Saya pun pengen kesana janjalan.. belum pernah soalnya .