Podcast artinya file rekaman audio yang direkam, kemudian diunggah ke internet secara berkala, dan dapat didengarkan dan dilanggani.
Tadinya saya pikir podcast itu rekaman suara biasa yang gak ada penting-pentingnya. Ternyata, bisa dapat duit juga dari podcast 😱
Podcast mulai ada pada tahun 2004. Di Indonesia sendiri, tahun 2006 muncul pertama kalu dalam bahasa Indonesia. Makin berkembang hingga sekarang banyak sekali aplikasi podcast, layaknya media sosial seperti facebook dan instagram.
Bermula dari ketertarikan saya melihat postingan beberapa teman instagram, tentang podcast mereka. Akhirnya saya mulai mencari tahu tentang podcast. Sempat bertanya juga, tapi ya, namanya ilmu. Yang ditanya mendapatkannya dengan usaha, bahkan biaya. Kalau gak mau jawab, saya harus menerima.
Beruntung salah satu Mom Influencer di grup telegram kami, memberikan info kalau @siberkreasi mengadakan kelas podcast. Sejenak saya mempertimbangkan, apa akan mendaftar atau tidak? Karena harusnya saya fokus belajar untuk ujian SKB CPNS. Tapi kapan lagi? Mungkin informasi ini adalah jalan Tuhan agar saya kembali meng-upgrade diri. Bismillah, saya putuskan untuk ikut.
Kelas ini akan diselenggarakan dalam 6 sesi pada:
Sesi 1: Pengantar Podcast – Sabtu, 29 Agustus 2020, Jam: 10:00 – 12:00 WIB
Sesi 2: Perencanaan Podcast – Minggu, 30 Agustus 2020, Jam: 10:00 – 12:00 WIB
Sesi 3: Produksi Podcast – Sabtu, 5 September 2020, Jam: 10:00 – 12:00 WIB
Sesi 4: Branding Podcast – Minggu, 6 September 2020, Jam: 10:00 – 12:00 WIB
Sesi 5: Monetisasi Podcast – Sabtu, 12 September 2020, Jam: 10:00 – 12:00 WIB
Sesi 6: Sharing dengan Podcaster – 13 September 2020, Jam: 10:00 – 12:00 WIB
Kelas Podcast ini dilakukan melalui Youtube Channel Siberkreasi. Dan alhamdulillah, kelas pertama berhasil saya ikuti.
Mentor pertama adalah Rizky Ardi Nugroho. Lebih dikenal sebagai Mizter Popo lewat podcastnya ”Do You See What I See.” Podcast bertema horor ini adalah salah satu podcast dengan pendengar tertinggi di Indonesia dan salah satu podcast ekslusif di Spotify. Mizter Popo juga adalah pendiri “The Podcaster,” sebuah komunitas podcast terbesar di Indonesia.
Sesi ini merupakan pengantar masuk ke dunia podcast. Berikut ringkasan materinya, sebagai catatan saya agar tidak lupa di lain hari.
Konten dan fleksibilitas akses menjadi faktor yang dianggap menarik bagi responden. Sama halnya seperti blog, konten yang menarik dan berkualitas membuat pembaca menantikan update-an terbaru. Tapi kemudahan mengakses blog juga menentukan kebetahan pembaca. Demikian juga pada podcast.
Mengapa Podcast?
1. Karena akrab dan personal
Sebagian besar orang mendengarkan audio dengan headphone, membuat podcast terasa lebih akrab dan personal. Selain itu audio adalah media penyampaian pesan yang sangat efektif. Karena lebih mudah melekat di benak pendengar.
2. Mudah
Membuat podcast bahkan dapat menggunakan handphone. Benda yang sudah menjadi bagian dari keseharian kita. Mendengarkannya juga bisa kapan saja dan di mana saja.
3. Daya imajinasi lebih mantap karena terstimulasi dari suara.
Berbagai Jenis Podcast
Dari sisi Host ada solo podcast (satu orang), multi-host (co-host: lebih dari satu host tetap), dan talk show (dipandu oleh host tetap dan biasanya mengundang tamu. Umumnya berformat seperti talk show atau wawancara.
Dari segi format konten ada monolog, conversational, dan storytelling.
Dari sisi tema atau genre tidak terbatas, namun umumnya dibuat dalam kategori khusus seperti: komedi, berita, seni, hobi dan lain sebagainya.
Diakhir materi, kami diharuskan mengirim podcast pertama kami. Yes! Saya deg-deg ser pemirsa. Belum pernah bikin podcast. Kalau kalian gimana? Sharing dong ☺
Podcast ini ternyata sudah ada sejak lama, bareng sama Facebook dkk. cuma baru populer sekarang ya?
BalasHapusPernah satu kali nge-podcast, tapi entahlaahhh daku blum dapat feel-nya nih huehehehe
BalasHapusAKu suka aneka podcast yg menghadirkan Ardhito Pramono sebagai guest star nya :D
wah keren, Mbak...semangat bikin dan belajar mendalami podcast ya. Aku seneng dengernya belum berani bikin hihi. Keren memang podcast ini, apalagi saya tipe yang lebih suka mendengar daripada menonton
BalasHapusAku penasaran juga sih sebenarnya dengan podcast, tapi suaraku medok. Rasanya mungkin akan aneh terdengar jika mendengar suaraku sendiri. hahaha
BalasHapusMba deris aku juga pengen banget tadinya buat podcast, kayanya seru aja bisa kaya curhat dan ngomong sendiri, meski akhirnya bisa di dengar orang, tapi kan kita ga tau secara langsung jd kaya curhat gitu menurutku heheheh. Cuma apa daya kebanyakan pengennya jadi belum sempat baca-baca tentang podcast ini.
BalasHapusSaya juga belum pernah mbak hehehe. Seru nih acaranya, bisa meng upgrade diri dengan belajar podcast. Jadi penasaran pengin bisa bikin juga.
BalasHapussaya pribadi belum pernah membuat podcast sih mbak, tapi kalau mendengarkan pernah. Yang paling disuka podcast-nya Kisah Tanah Jawa, seruuuu :)
BalasHapusSekarang memang banyak yg menggunakan podcast untuk bermedsos. Blogger2 pun sudah banyak yg mencoba mainan podcast.. Saya sendiri blm PD untuk merekam dan mendengarkan suara sendiri, apalagi di publish. Wkwk
BalasHapusSelayang pandang mengenai podcast membuat saya pengin mencoba ini mbak. Kemarin ikut lomba podcast, ya sebatas lomba. Belajar ya belajar untuk lomba saja mengenai seluk beluk podcast. *Duh aku
BalasHapusSeru bgt mbak deris ada kelas podcadt gini...aku iseng awal tahun bikin podcast ttg cerita dongeng hihi...pgn sih diseriusin nih
BalasHapusKalau podcast sudah lama tahu sih, tapi untuk mencoba sendiri kayanya baru terpikir akhir2 ini. Menarik ya karena dari suara aja bisa membuat konten. Kalau horror wajar laku ya, orang Indonesia suka banget tema horror
BalasHapusBelum pernah juga nih saya bikin podcast. Masih fokus di blog dan bikin video di Youtube. Keteteran 😁 tapi kayaknya boleh juga dicoba. Dulu punya akun sejenis podcast, namanya Soundcloud. Lebih banyak kuisi nyanyianku dan dongeng.
BalasHapusWah, saya baru tau kalau ada komunitas poadcaster, jadi bisa berbagi disana ya. Selama ini baru bisa jadi pendengar, belum beranjak kepada poadcaster, walau penasaran juga pengen bisa sih sebenernya.
BalasHapusHihi awalnya aku juga mikir gitu mbak, kukira podcast itu rekaman obrolan-obrolan geje aja. Eh tapi ternyata ada banyak podcast yang isinya bagus-bagus. Jadi kepo tentang dunia podcast juga nih aku.
BalasHapusUdah lama juga ya mba Podcast masuk di Indonesia.. kalau dulu melalui apa mba medianya? apa sama dengan siaran radio? kalo sekarang medianya yang aku tau cuma Spotify aja. Semangat bikin podcastnya mbaa.. semoga sukses :)
BalasHapusMr. popo ini tmnnya raditya dika bukan? yg sempat populer gegara kontennya radit ttg rumah plng seram di jogja
BalasHapus